Selasa, 25 April 2017

Sering Ngebatalin Janji? Mending baca dulu ini deh.


     Kita semua pasti pernah berada dalam situasi ini: Sudah Janji bertemu dengan teman, tapi semakin dekat dengan waktunya, semakin malas untuk dilakukan. Jika ini terasa Familiar, artinya anda sudah menjadi anggota Generation Cancellation, istilah yang sekarang kerap digunakan. Sebuah Studi inggris menemukan bahwa jutaan orang tidak berpikir dua kali untuk membatalkan janji night out, meski sudah mendekati waktu janjian. Kabar Baiknya, anda bukan satu-satunya yang melakukan, Tapi kabar buruknya tidak bisa memegang janji mampu merusak reputasi anda. Jadi pastikan anda mengikuti Rules dibawah ini.

1. Perjelas Perspektif Anda
    Tidak ada yang salah dengan ingin mengunjungi tempat baru yang sedang trendi, tapi jika keinginan anda untuk berada di tempat paling trendi ini sangat kuat dan membuat anda tak ragu membatalkan janji dengan sahabat, hati-hati saja. Ini tandanya penilaian anda mulai berkabut. Tidak peduli bagaimana cara penyampaiannya, tapi namanya membatalkan janji dengan sang sahabat hanya demi pergi ketempat yang lebih keren tidak akan terdengar menyenangkan.
      Memang normal untuk selalu update dengan hal-hal yang sedang happening. Tapi jika belebihan, tak jarang orang jadi superficial sampai merugikan diri sendiri.
      Lalu bagaimana jika event ini sekali seumur hidup, yang baru muncul saat kita sudah punya janji? Coba sampaikan langsung pada teman anda, bahwa anda harus datang keacara tersebut, atau, sekalian saja ajak teman ada itu, 

2. Jangan Langsung Mengatakan "Iya"
      Sebagian orang bisa menerima situasi "ditinggalkan" secara mendadak ini dengan baik, apalagi jika mereka sudah berkali-kali melakukan hal yang sama. Namun, masih banyak juga yang bisa sampai sakit hati bila anda memutuskan untuk tidak bertemu dengannya.
    Jadi untuk menghindari Friendship homicide, mungkin sesekali anda perlu memberi waktu sebelum mengiyakan ajakan teman, sampai anda yakin pasti untuk datang. Biasanya memang perasaan tidak ingin mengecewakan teman membuat anda langsung bilang "Iya" walau belum yakin. Menurut psikolog Pick-Cornelius, "Banyak orang di umur 20an yang belum menyadari bahwa mereka bisa mengatakan bahwa mereka tidak mau melakukan sesuatu. Cukup mengejutkan karena masih banyak yang merasa sulit untuk menyampaikan ini"

3. Sampaikan Dengan Cara Yang Benar
       Jika anda sudah bilang akan datang ke sebuah acara, tapi kemudian tidak ingin atau tidak bisa, batalkan dengan risiko yang harus bisa anda terima. Lalu lakukan secepat mungkin, jangan ditunda sampai detik terakhir. Meski terkadang sulit atau menakutkan, sampaikan pembatalan ini melalui telepon. Cara ini memberi kesan lebih tulus dan penuh sesal dibandingkan dengan mengirim pesan. Kenyataannya dalam situasi ini anda harus berusaha lebih keras dan memperlakukan orang lain sebagaimana anda inigin diperlakukan. Hanya mengirim pesan akan memberi kesan anda sebenarnya ingin bersembunyi, alias pengecut.

4. Ungkapkan Isi Hati
       Tidak lagi tertarik dengan aktivitas tertentu ialah fase yang tidak bisa dihindari dalam hidup. Dan mengakuinya pada orang yang biasanyamenikmati aktivitas tersebut bersama anda memang tidak semudah itu. Tapi saat tidak berani mengakuinya, maka anda pun mulai jadi si teman palsu. saatnya jujur pada sahabat mengenai prioritas dan ketertarikan anda yang baru, tentu saja anda harus cukup sensitif, semisal dengan memberi alternatif kegiatan lain.

5. Siap Untuk Melepas Sesuatu
      Jika anda kerap berkata "iya" dan kemudian membatalkannya, mungkin saatnya anda menginvestasikan lebih jauh penyebab prilaku ini. Menurut Andrea Bonior, "Mereka yang tidak pedulian seperti ini bisa jadi sedang menyangkal atau tidak mau lagi menghabiskan waktu bersama orang yang seharusnya ia temui. Tidak jarang membatalkan janji ini sebagai tanda bahwa ada sesuatu yang terjadi.

Sumber: Cosmopolitan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar