Rabu, 26 April 2017

Review: Room (2015)



Diadaptasi dari novel karya Emma Donoghue, bercerita tentang seorang gadis yang diculik selama 7 tahun. Dibintangi oleh Brie Larson dan si bocah ganteng Jacob Tremblay. Yang paling memukau di film ini adalah Tremblay, aktingnya sangat bagus untuk ukuran anak seusianya. Larson sendiri peraih Oscars kategori Best Actress In A Leading Role Februari kemarin.

Ini film kedua dari sutradara Lenny Abrahamson yang saya tonton setelah Frank (2014). Cam work nya sangat baik, sinematografinya tidak biasa. Paling suka dengan narasi film ini oleh Tremblay, kalimatnya sangat menyentuh, dengan suara anak kecilnya yg menggemaskan.

Ceritanya sendiri bikin penasaran, banyak menggambarkan sisi psikologis dan trauma. Sama sekali tidak membosankan, meskipun beralur pelan. Scoringnya juga indah. Banyak scene menyentuh dan membuat saya sukses mewek berulang kali. Trauma yg digambarkan di film ini pun berhasil saya rasakan. Salut untuk Larson. Hubungan anak dan ibu yang sangat indah, ditambah narasi dari Tremblay, membuat saya merasakan film ini.

Ada beberapa adegan yang kurang penjelasan, tapi tidak menganggu film ini. Saya merasa beruntung menonton film ini, karena dunia terasa 1000x lebih indah. Film ini bittersweet, sangat indah dan menyakitkan sekaligus, bukan termasuk film yang mudah dilupakan. Anyway, habis nonton film ini saya langsung sakit kepala akut. Was it something to do with the movie? Some parts of it, yeah, I guess so.


Credit to: VitaRocky

Tidak ada komentar:

Posting Komentar